Silahkan isi pertanyaan-pertanyaan dalam angket google form berikut ini dengan apa yang anda rasakan saat ini.
ANGKET
BK Sahabat Kita
Selasa, 19 November 2019
Minggu, 17 November 2019
STOP BULLYING...!!!!
STOP BULLYING
Pengertian Bulliying
Bullying adalah salah satu bentuk dari perilaku
agresi dengan kekuatan dominan pada perilaku yang dilakukan secara
berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau korban yang lebih lemah
darinya. Victorian Departement of Education and Early Chilhood Development
mendefinisikan bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok orang mengganggu
atau mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik maupun
psokologis, mengancam properti, reputasi atau penerimaan sosial seseorang serta
dilakukan secara berulang dan terus menerus.
Terdapat beberapa jenis-jenis bullyinhg. Bullying dapat berbentuk tindakan fisik dan verbal yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Barbara
Coloroso (2006:47-50) membagi jenis-jenis bullying kedalam empat jenis, yaitu
sebagai berikut:
- Bullying secara verbal; perilaku ini dapat berupa julukan
nama, celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan
yang bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual, terror, surat-surat
yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar kasak-kusuk yang
keji dan keliru, gosip dan sebagainya. Dari ketiga jenis bullying,
bullying dalam bentuk verbal adalah salah satu jenis yang paling mudah
dilakukan dan bullying bentuk verbal akan menjadi awal dari perilaku
bullying yang lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada
kekerasan yang lebih lanjut.
- Bullying secara fisik; yang termasuk dalam jenis ini ialah
memukuli, menendang, menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi,
dan merusak serta menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas.
Kendati bullying jenis ini adalah yang paling tampak dan mudah untuk
diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik tidak sebanyak
bullying dalam bentuk lain. Remaja yang secara teratur melakukan bullying
dalam bentuk fisik kerap merupakan remaja yang paling bermasalah dan
cenderung akan beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih lanjut.
- Bullying secara relasional atau sosial; adalah pelemahan harga diri korban
secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran.
Perilaku ini dapat mencakup sikap-sikap yang tersembunyi seperti pandangan
yang agresif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan
bahasa tubuh yang mengejek. Bullying dalam bentuk ini cenderung perilaku
bullying yang paling sulit dideteksi dari luar..
- Bullying elektronik / cyber ; merupakan bentuk perilaku bullying
yang dilakukan pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer,
handphone, internet, website, chatting room, e-mail, SMS dan sebagainya.
Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan menggunakan tulisan,
animasi, gambar dan rekaman video atau film yang sifatnya mengintimidasi,
menyakiti atau menyudutkan.
Sebab-sebab Munculnya perilaku Bullying
1. Bullying terjadi karena tradisi turun
temurun dari senior
2. Keinginan untuk balas dendam karena dulu
pernah mendapatkan perlakuan yang sama .
3. Perasaan ingin menunjukkan kekuasaan dan
kekuatan (superior)
4. Kecewa
karena orang lain tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.
5. Dorongan untuk mendapatkan kepuasan
6. Dianggap
menghina atau mengganggu kelompok
tertentu (gank)
Dampak negatif
bullying bagi orang yang menjadi
korban
1. Terganggu
fisiknya seperti cedera, terluka, sakit, dan sebagainya’
2. Tertekan psikisnya (kejiwaannya) seperti takut,
cemas, rasa tidak nyaman, resah, tertekan dan gejala tekanan psikis lain.
3. Pergaulan sosial terganggu, seperti minder,
menyendiri, grogi, pendiam dan tertutup.
4. Terganggu prestasi belajarnya seperti nilai
jelek, tidak konsentrasi belajar, lupa mengerjalkan tugas, sampai menurunnya
rangking atau tidak naik kelas.
Bagaimana Mencegah dan Melawan Bullying
Untuk mencegah agar kita tidak menjadi korban
tindakan bullying anatara lain yang dapat kita lakukan adalah :
- Hindari membawa atau memakai barang-barang mahal atau uang yang
berlebihan
- Jangan sendirian terutama di tempat
sepi
- Hindari cari gara-gara dengan pelaku
bullying
- Jangan berada di dekat dengan oarang yang suka
melakukan tindakan bullying atau berada di sekitar mereka
- Kenali dan perhatikan pelaku bullying
- Jangan ikut-kutan melakukan tindakan bullying dalam bentuk
apapun.
Sedangkan Untuk melawan
pelaku bullying kita dapat mengambil sikap sebagai berikut :
1. Jadilah orang yang percaya diri dan
tunjukan ketahanan diri bahwa kita tidak mau mengganggu dan diganggu.
2. Bersikap
tenang saat ada yang mengganggu
jangan biarkan emosi
terpancing
3. Jika melihat ada tenman yang menjadi
korban, maka tolonglah korban dan laporkan
4. Lakukan perlawanan diikuti dengan
berteriak, lari atau tindakan apapun sambil mencari pertolongan
5. Catatlah tempat, orang-orang yang terlibat
dan jenis gangguan yang mereka lakukan, laporkan pada orang tua, guru atau
pihak berwajib.
MASIH SEKOLAH TAPI UDAH PACARAN?...YUUK KENALI DAMPAK PACARAN PADA REMAJA
DAMPAK PACARAN DI KALANGAN REMAJA
Menurut DeGenova & Rice (2005) pengertian
pacaran adalah menjalankan suatu hubungan dimana dua orang bertemu dan
melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat saling mengenal satu sama
lain. Menurut Bowman (1978) pacaran adalah kegiatan bersenang-senang antara
pria dan wanita yang belum menikah, dimana hal ini akan menjadi dasar utama yang
dapat memberikan pengaruh timbal balik untuk hubungan selanjutnya sebelum
pernikahan di Amerika. Benokraitis (1996) menambahkan bahwa pacaran
adalah proses dimana seseorang bertemu dengan seseorang lainnya dalam konteks
sosial yang bertujuan untuk menjajaki kemungkinan sesuai atau tidaknya orang
tersebut untuk dijadikan pasangan hidup.
pengertian pacaran adalah serangkaian aktivitas
bersama yang diwarnai keintiman (seperti adanya rasa kepemilikan dan
keterbukaan diri) serta adanya keterikatan emosi antara pria dan wanita yang
belum menikah dengan tujuan untuk saling mnengenal dan melihat kesesuaian
antara satu sama lain sebagai pertimbangan sebelum menikah.
Penyebab
Pacaran di Usia Remaja
1. Globalisasi
Globalisasi yang
paling mempengaruhi para remaja sekarang adalah globalisasi akibat
berkembangnya internet. Dari situlah para remaja mendapat dorongan untuk
mencontoh budaya bangsa barat yang tidak sesuai diterapkan di Indonesia seperti
konsuntif, hedonisme dan gonta-ganti pasangan hidup. Sehingga mendorong para
remaja untuk berpacaran di usia dini.
2. Membuktikan diri cukup menarik
Pada saat ini,
para remaja sudah melewati batas bergaul yang telah di tetapkan oleh
orang tua. Mereka sudah mengenal pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi
mereka merupakan salah satu bentuk gensi yang membanggakan. Selain itu, pacar
merupakan sesuatu yang dapat membuktikan bahwa mereka cukup menarik dan patut
untuk mendapat perhatian dari lingkungan sekelilingnya.
3. Adanya
pengaruh kawan
Di kalangan remaja, memiliki
banyak kawan merupakan salah satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak
kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Akan tetapi, jika
tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecawaan. Sebab
kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup tertentu pula
seperti halnya berpacaran. Apabila si remaja berusaha mengikuti tetapi tidak
sanggup memenuhinya maka remaja tersebut kemunginan besar akan di jauhi oleh
teman-temannya.
Dampak
Pacaran Di Usia Remaja
1.
Prestasi Sekolah Bisa meningkat atau menurun.
Di dalam hubungan pacaran pasti ada suatu
permasalahan yangdapat membuat pasangan tersebut bertengkar. Dampak dari
pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi mereka di sekolah. Tetapi
tidak menutup kemungkinan dapat mendorong mereka untuk lebih meningkatkan
prestasi belajar mereka.
2.
Pergaulan Sosial Pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit.
Pergaulan tambah meluas, jika pola interaksidalam
peran hanya berkegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang
lainnya(saudara, teman, keluarga, dan lain-lain).Pergaulan tambah menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan
yang lain (tidak boleh bergaul dengan yang lain selain dengan
aku).
3.
Mengisi Waktu Luang Bisa tambah bervariatis atau justra malah terbatas.
Umumnya, aktivitas pacaran tidak produktif (ngobrol,
nonton, makan, dan sebagainya), namun dapat menjadi produktif, jika kegiatan
pacarandi isi dengan hal-hal seperti olah raga bersama, berkebun, memelihara
binatang, dan sebagainya.
4.
Keterkaitan Pacaran dengan Seks Pacaran mendorong remaja untuk merasa aman dan
nyaman.
Salah satunya adalah dengankedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya
memang sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang, tapi pada umunya akan
sulit membedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu perlu upaya kuat untuk
saling membatasi diri agar tidak melakukan kemesraan yang berlebihan.
5.
Penuh Masalah Sehingga Berakibat Stres Hubungan
dengan pacar tentu saja tidak semulus di duga, jadi pasti banyak terjadi
masalah dalamhubungan ini.
Jika remaja belum siap punya tujuan dan komitman
yang jelas dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan
frustasi jika tidak mampu mengatasi masalahnya.
6.
Kebebasan Pribadi Berkurang.
Interaksi yang
terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi menjadi
lebihterbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan
pacar.
Dampak Negatif
Pacaran bagi remaja
v
Remaja
Mudah terjerumus ke perzinaan
Dari
penelitian yang di lakukan oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat telah di
temukan kasus banyak remaja putri usia sekolah telah mengalami kehamilan tidak
dikehendaki (KTD) dan banyak yang melakukan aborsi karena mereka pacaran
kelewat batas
v
Menipisnya Iman. Remaja yang sibuk pacaran akan lupa
ibadah, lupa dosa, lupa nilai-nilai agama.
v Sering Munafik
Pacaran
sering di ikuti sikap untuk menutup-nutupi keadaan yang sebenarnya, seperti
mengaku kaya, mengaku orang penting dan sebagaimana, di samping itu pacaran
membuat kita sering berbohong dengan orang tua jika pulang terlambat karena
keasyikan pacaran.
v
Sering
melamun dan panjang angan-angan
Pacaran
sering membuat orang suka berkhayal dan berfikir tidak realistis lagi,
hari-harinya di sibukan dengan berangan-angan sehingga lupa belajar dan lupa
kewajiban yang lain.
v Menurunnya produktivitas dalam
berkarya
Pacaran
biasanya di sibukan dengan acara berdua-duan, jalan-jalan dan kegiatan yang
tidak produktif lainya, belum jika terjadi pertengkaran atau masalah, hal ini
akan membuat orang malas berkarya.
v Gaya hidup menjadi Boros
Pacaran
butuh biaya, untuk jalan-jalan,makan-makan, tiket nonton pertunjukan, pulsa,
parfum dan sebagainya, jarang ada orang tua memberikan anggaran khusus untuk
pacaran, akhirnya orang menggunakan alokasi anggaran lain untuk kegiatan
pacarannya, gaya hidup akan menjadi lebih boros
Senin, 04 November 2019
IKMS
Silahkan isi pertanyaan-pertanyaan dalam file google form berikut ini dengan sebenar-benarnya sesuai dengan apa yang anda rasakan saat ini, tidak ada jawaban yang benar atau salah dari peranyaan-pertanyaan tersebut.
Jumlah pertanyaan sebanyak 180 butir yang membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam untuk menjawabnya sehingga anda harus benar-benar mempersiapkan diri sebelum mulai mengerjakannya.
silahkan klik link dibawah ini untuk mulai
IKMS
Jumlah pertanyaan sebanyak 180 butir yang membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam untuk menjawabnya sehingga anda harus benar-benar mempersiapkan diri sebelum mulai mengerjakannya.
silahkan klik link dibawah ini untuk mulai
IKMS
Minggu, 03 November 2019
CARA BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara
sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari
Djamarah, 1994: 21). Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan
sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman. sedangkan menurut Cronbach belajar yang efektif adalah melalui
penglaman. Dan menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah
laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan
(Dalyono, 2006: 104).
Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena
perubahan tingkah laku yang terjadi melalui suatu tahapan-tahapan yang pada
akhirnya menjadi suatu hasil belajar. Misalnya: Seorang anak yang ingin dapat
berjalan, maka ia mulai dilatih oleh orangtua, merangkak, berdiri,dituntun
untuk mulai melangkah yang pada akhirnya si anak bisa mulai berdiri dan mulai
sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya dan kemudian ia mulai dapat berjalan
dengan sempurna.
Demikian
juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami sesuatu dengan
baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar. Proses belajar
akan menghasilkan perubahan yang bersifat “Intensional
(disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif dan fungsional.
Faktor yang
Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar itu merupakan aktivitas fisik
dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi keberhasilan belajar ditentukan
oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam diri sendiri
(faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal). Faktor-faktor tersebut
diantaranya :
Kondisi internal
Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang
meliputi :
1. Fisik / Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang
apabila dikatakan sehat,maka akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya.
Misalnya : siswa kondisi sakit : secara tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit
perut, siswa sedang menjalani perawatan operasi,
amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas sejenisnya
2. Psikis / Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam
belajar kurang stabil,maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil
belajarnya. Misalnya : Siswa diliputi rasa ketakutan, kecemasan, adanya
konflik-konflik batin, diliputi rasa kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan
kemauan atau niat tersebut benar-benar tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas
belajar dan hasil belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan
sungguh-sungguh karena belajar/ sekolah itu merupakan suatu kebutuhan diri
sendiri apabila ingin mencapai masa depan yang gemilang. Siswa juga berniat
bahwa : “saya harus menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam sekolah dan
karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam hidup ini, saya harus
bekerja keras”.
4. Kecerdasan
( IQ)
Faktor kecerdasan (IQ)
ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seseorang. Seseorang
yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut hasil psykhotes),maka
ia disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di sekolah-sekolah umum dengan
lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan lainnya. Demikian juga
apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal, tentunya akan
mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding dengan
seseorang yang berkecerdasan normal.
5. Minat
Minat juga menentukan
aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik yang kuat terhadap
obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak mempunyai rasa
ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya aktivitas dan
hasil belajar yang dicapai juga tidak optimal. Demikian juga sebaliknya. Oleh
karena itu perlu seseorang terus menerus untuk belajar mencintai,menyenangi
suatu obyek belajar sehingga pada akhirnya mampu dengan seutuhnya tertarik yang
kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya obyek belajar tersebut, yang pada
akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk mencapai keberhasilan dalam
belajarnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah
dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil tertentu /
suatu perbuatan. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi
internal dan motivasi eksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul
dari dalam diri seseorang. Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa
depan, dan sejenisnya. Sedangkan motivasi eksterinsik adalah dorongan yang
dilakukan oleh seseorang karena adanya faktor dari luar. Misalnya :
Hadiah/Reward. Siswa akan dapat hadiah apabila nilai hasil belajarnya di atas
80. Kedua motivasi tersebut sudah dilaksanakan baik oleh orangtua,guru atau
suatu lembaga. Alangkah baiknya seseorang memiliki motivasi internal yang kuat,
sehingga aktivitas dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.
Kondisi Eksternal
Kondisi
eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi lingkungan
adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya baik
lingkungan personal maupun lingkungan-lingkungan material (sarana prasarana). Kondisi
eksternal tersebut yaitu :
1. Sarana
dan Prasarana
Sarana prasarana
penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga
pendidikan. Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana penunjang keberhasilan
belajar, sedangkan di sekolah sarana dan prasarana penunjang belajar juga
lengkap, maka kemungkinan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal akan
tercapai. Sarana dan prasarana belajar misalnya ; buku-buku paket, buku
catatan,ruang laboratorium, komputer, laptop, conect internet (hotspot), dan
sejenisnya
2. Lingkungan
Sekitar
Lingkungan dimana
individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat mendukung
kemajuan individu,maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Demikian juga
sebaliknya, termasuk didalamnya adalah lingkungan bermain dan kelompok
individu. Oleh sebab itu seseorang harus bijak dalam menyikapi dirinya untuk
hidup bermasyarakat, artinya mampu memilih mana yang bermanfaat dan mana yang tidak.
Ada 3 hal yang
mendukung terhadap cara belajar efektif diantaranya :
1.
Belajar
Mandiri
Yaitu sebuah konsep pembelajaran atas
inisiatif sendiri bukan belajar sendiri, kedua hal itu sangat berbeda artinya,
yang benar adalah belajar atas inisiatif diri sendiri karena dengan begitu diri
kita akan merasa teringat akan hal yang kita pelajari karena kita tertarik pada
hal tersebut. Cara ini adalah cara paling efektif untuk belajar sehingga kita
terus mengingatnya, tetapi cara ini juga sangat sulit karena butuh kemauan pada
dirinya sendiri. Dan kemauan itu tumbuh dengan sendirinya karena kebiasaan diri
orang tersebut.
2.
Media
belajar
Media belajar adalah sebuah sarana kita
yang akan membantu kita dalam belajar karena kita tinggal membaca dari media
itu sehingga kita sudah tinggal memahami hal tersebut ini juga butuh kita cari
sesuai yang akan kita pelajari. Bentuk sumber belajar banyak diantaranya ;
buku, transparansi, film dengan topik tertentu, internet, dan sebagainya.
3. Strategi atau cara belajar
Strategi belajar
efektif sangat penting untuk mencapai presatasi belajar yang ingin dicapai.
Berikut adalah beberapa strategi dalam belajar supaya efektif dan efisein,
diantaranya :
Strategi
Belajar Efeketif dan Efisien
1.
Siapkan buku-buku materi pelajaran yang akan
dipelajari dan kumpulkan dengan rapi di atas meja belajar.
2.
Mulailah pelajari buku paket atau buku
catatan untuk jam pertama dan seterusnya
3.
Jangan terlalu lama membaca buku pelajaran,
uapayakan kira-kira 20 menit
4.
Pahami setiap alenia materi yang dipelajari
5.
Catat hal-hal yang penting dalam buku
anda,jika belum dimengerti maka tanyakan pada guru atau teman yang mengerti
6.
Untuk pelajaran non eksakta ( yang tidak
menggunakan rumus-rumus), cobalah sambil berbicara sendiri layaknya seorang
guru ketika berdiri di depan kelas. Hal itu untuk menguji berapa persen anda
menguasai materi yang baru dipelajari.
7.
Untuk pelajaran eksakta (menggunakan
rumus-rumus), upayakan anda tulis rumus-rumus tersebut pada folio, karton
manila dsb. Tempelkan/gantungkan pada tempat belajarmu atau di kamarmu agar
sering terlihat dan mudah untuk mengingatnya
8.
Kerjakan latihan-latihan soal
sebanyak-banyaknya dan catat temuan-temuan soal yang belum dimengerti untuk
ditanyakan kepada teman atau guru yang mengerti
9.
Seringlah mendiskusikan atau menanyakan
soal-soal atau materi pelajarnmu baik dengan teman maupun bapak/ibu guru
10.
Upayakan kelompok belajar kecil yang solid
Stevent
R. Covey dalam bukunya berjudul Seven
Habits of Highly Effective People, memaparkan tujuh langkah
yang bisa Anda kembangkan untuk mendapatkan belajar yang efektif.
1) Bertanggung
jawab atas dirimu sendiri.
Merupakan tolok
ukur sederhana Anda sudah
berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu, sumber-sumber terpercaya dalam mencapainya
2)
Pusatkan
dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.
Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu. Jangan biarkan teman
atau orang lain mendikte kamu apa yang penting.
3) Kerjakan dahulu mana yang
penting.
Kerjakanlah dulu prioritas yang telah Anda tentukan sendiri.
4) Anggap dirimu berada dalam situasi
"co-opetition" (Bukan situasi "win-win" lagi).
"Co-opetition"
merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan
"competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang
membantu dalam belajar bersama, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam
kelas. Dengan begini, Anda akan selalu terpacu untuk melakukan yang
terbaik (do your best) di dalam kelas
5) Pahami orang lain, maka
mereka akan memahamimu.
Banyaklah belajar memahami
orang lain, sehingga orang akan memahami Anda.
6) Cari solusi yang lebih baik.
Bila Anda tidak
mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan
tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut
dengan guru, teman, kelompok belajar
7)
Tantang
dirimu sendiri secara berkesinambungan.
Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu
mendapatkan ide-ide yang cemerlang.
Seseorang belajar dapat kita kategorikan seperti ini:
10% dari apa yang dibaca
20% dari apa yang didengar
30% dari apa yang dilihat
50% dari apa yang dilihat dan didengar 70% dari apa yang dikatakan
90% dari apa yang dilakukan
10% dari apa yang dibaca
20% dari apa yang didengar
30% dari apa yang dilihat
50% dari apa yang dilihat dan didengar 70% dari apa yang dikatakan
90% dari apa yang dilakukan
Cara Mengetahui Bakat Sendiri
Menurut KBBI, bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan
pembawaan) yg dibawa sejak lahir. Bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita
pahami, adalah kelebihan atau keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita
dan menjadi pembeda antara kita dengan orang lain.
Bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan
sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. S.C.
Utami Munandar (1985)
Thomas Amstrong,
pakar pendidikan dari Harvard University yang sering berkolaborsi dengan Howard
Gardner dalam membahas kecerdasan. Dalam tulisannya, Little Geniuses, yang
pernah diterbitkan majalah Parenting (1989), ia menjelaskan, bakat manusia bisa
muncul dalam berbagai bentuk. Perhatikan daftar kemampuan (ability) di bawah
ini lalu deteksi mana yang paling kuat di dalam diri Anda :
- Acting Ability (akting / gerakan)
- Adventuresomeness (kepetualangan)
- Aesthetic perceptiveness
(estitika)
- Artistic Talent (artistik)
- Athletic prowess (ke-atlit-an)
- Common sense (pengetahuan umum)
- Compassion (peduli orang lain,
mudah tersentuh)
- Courage (keberanian)
- Creativity (kreativitas)
- Emotional maturity (kematangan
emosi)
- Excellent memory (kehebatan
menyimpan data / menghafal)
- Imagination (imajinasi)
- Inquiring mind (keingintahuan)
- Intuition (intuisi)
- Inventiveness (daya cipta,
penemuan)
- Knowledge of a given subject
(Pengetahuan spesifik)
- Leadership abilities
(kepemimpinan)
- Literary aptitude (bakat
kesastraan)
- Logical-reasoning ability
(kemampuan berlogika)
- Manual dexterity (ketangkasan
manual / ketrampilan tangan)
- Mathematical ability (kemampuan
matematis)
- Mechanical know-how (penguasaan
mekanis)
- Moral character (karakter moral)
- Musicality (permusikan)
- Passionate interest in a specific
topic (kegairahan mengikuti / mendalami topik tertentu)
- Patience (kesabaran)
- Persistence (ketangguhan)
- Physical coordination (kerapian
fisik)
- Political astuteness (kelihaian
berpolitik)
- Problem-solving capacity
(kemampuan menghadapi masalah)
- Reflectiveness (kemampuan
merefleksikan)
- Resourcefulness (kepandaian
mengatasi masalah)
- Self-discipline (disiplin-diri)
- Sense of humor (naluri melucu)
- Social savvy (pemahaman sosial)
- Spiritual sensibility (ketajaman
spiritual)
- Strong will (kemauan keras)
- Verbal ability (kemampuan
mengungkapkan secara verbal)
Daftar di atas
baru sebagian dari sekian. Masih banyak kemampuan alamiah manusia yang belum
atau tidak bisa dijabarkan. Dan lagi, kalau kita perhatikan praktek hidup, amat
sangat jarang ada orang yang hanya diberi satu kemampuan dari daftar di atas.
Dalam diri setiap manusia ada sekian kemampuan dari daftar di atas. Orang yang
hebat di bidang IT tidak berarti hanya dibekali kemampuan tekun dalam
meng-otak-atik komputer. Ia juga punya kemauan keras, punya disiplin, kreatif,
mau mempelajari hal-hal baru dan seterusnya. Seorang tokoh agama tidak berarti
hanya dibekali kemampuan spiritual sensibility saja. Ia juga punya kemampuan
lain yang mendukung keunggulannya, seperti verbal, sosial, dan lain-lain.
Jenis-Jenis
Bakat
Menurut
Rahayu (2), ada dua jenis bakat, yaitu diantaranya:
Bakat umum, merupakan
kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap orang
memiliki.
Bakat khusus, merupakan
kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki
misalnya bakat seni, memimpin, berceramah, olahraga. Bakat khusus ini terbagi
lagi menjadi beberapa macam, diantaranya:
·
Bakat Verbal, yaitu bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan
dalam bentuk kata-kata.
·
Bakat Numerikal, yaitu bakat tentang konsep-konsep dalam bentuk
angka.
·
Bakat bahasa (linguistik), yaitu bakat tentang penalaran analitis
bahasa (ahli sastra) misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran,
editing, hukum, pramuniaga dan lain-lainnya.
·
Bakat kecepatan, ketelitian, klerikal, yaitu bakat tentang tugas
tulis menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan dalam kerohanian.
·
Bakat Relasi Ruang (spasial), yaitu bakat untuk mengamati,
menceritakan pola dua dimensi atau berpikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan
yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu
hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah
menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.
·
Bakat Mekanik, yaitu bakat tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata
kerja mesin, perkakas dan alat-alat lainnya.
·
Bakat Abstrak, yaitu bakat yang bukan kata maupun angka tetapi
berbentuk pola, rancangan, diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk dan
posisi-posisinya.
·
Bakat Skolastik, yaitu kombinasi kata-kata (logika) dan
angka-angka. (Termasuk didalamnya kemampuan dalam penalaran, mengurutkan,
berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan
konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional).
Antara
potensial & Aktual
Untuk
meng-aktual-kan energi potensial itu dibutuhkan pembangkit, pengolahan atau
pendeknya bisa disebut proses aktualisasi.
Proses aktualisasi seperti apa saja yang bisa kita lakukan? Berdasarkan
temuan ilmiyah para ahli atau juga
pengalaman orang lain yang sudah menemukannya :
1. Hasrat sejati (inner calling)
Di sini yang
perlu kita lakukan adalah menemukan keinginan-keinginan yang selalu mendorong
kita untuk meraihnya atau melakukannya. Konon, di setiap diri manusia sudah
dipasang semacam stasiun radio yang selalu menyuarakan dorongan kepada kita
untuk melakukan sesuatu yang sifatnya sangat spesifik. Inilah yang disebut
hasrat sejati – yaitu sebuah hasrat yang terus menggelora di dalam diri kita.
Supaya hasrat sejati itu teratur dan tersalurkan, cobalah merumuskan dan
memperjuangkan tujuan hidup yang sudah kita buat berdasarkan kemampuan kita
hari ini. Kesimpulan Mary Lou Retton mengatakan,“Setiap orang memiliki bara api
yang menyala-nyala di dalam hatinya untuk meraih sesuatu. Tujuan hidup adalah alat
untuk menemukannya dan menjaganya supaya tetap menyala.”
2. Pembuktian diri
Membuktikan diri
artinya kita memunculkan ide, gagasan atau keinginan lalu kita
memperjuangkannya sampai berhasil. Agar kita tidak terlalu sering gagal,
pilihlah yang kira-kira bisa kita lakukan dengan kapasitas yang kita miliki
hari ini. Semakin banyak yang bisa kita realisasikan, semakin tahu di mana sebetulnya keunggulan dan kelemahan
kita. “Selama Anda belum bisa melihat hasil karya Anda, selama itu pula Anda
belum tahu kemampuan Anda”, pengalaman Martine Grime. Biasanya, selama kita
belum bisa membuktikan apa yang sanggup kita lakukan (menghasilkan kreasi atau
karya), penilaian kita tentang kemampuan kita masih belum akurat. Terkadang
kita hanya merasa mampu padahal belum tentu kita memiliki kemampuan. Pembuktian
adalah jalan untuk mengetahui apakah kita sudah memiliki kemampuan atau baru
merasa mampu.
3. Perbandingan positif
Ini juga bisa
kita lakukan. Tehniknya, kita dapat membuat perbandingan antara kita dengan
orang lain. Orang lain itu bagaikan cermin buat kita. Mengetahui di mana
keunggulan dan kelemahannya, biasanya akan menunjukkan di mana keunggulan dan
kelemahan kita. Tehnik melihat dan melakukan sesuatu dengan orang lain
(bersinergi atau bekerja sama) inilah yang pernah dilakukan Bruce Lee. Cuma ada satu yang perlu dicatat. Model
perbandingan yang kita butuhkan adalah perbandingan positif. Maksudnya, kita
membandingkan diri kita dengan orang lain, bukan untuk tujuan yang macam-macam,
tetapi murni untuk memperbaiki diri.
4. Pengasahan (Practicing)
Konon, sekitar
tahun 1998, tim ahli dari Universitas Exter di Amerika pernah melakukan studi
terhadap kehidupan orang-orang berprestasi, seperti Mozart, Picasco, dan
macam-macam. Hasilnya, mereka merekomendasikan kepada umat manusia untuk
membuang mitos yang selama ini diyakini. Mitos seperti apa yang biasa kita
yakini? Kita sering meyakini bahwa orang-orang berprestasi tinggi itu meraih
prestasinya karena Tuhan “mengistimewakan” mereka dengan bakat yang dimiliki sementara
kita bukan seperti mereka.
Mengapa keyakinan
semacam ini disebut mitos? Telaah di lapangan menyimpulkan, ternyata bukan karena bakat semata yang
membuat mereka berhasil. Memang benar, mereka meraih prestasi tinggi karena
punya bakat, ada peluang, ada dukungan dan ada pelatihan, tetapi faktor yang
paling banyak mendukung keberhasilan mereka adalah “practicing” atau mengasah
bakat, keunggulan atau kelebihan alamiah yang melekat pada dirinya.
“Orang
selalu berkata kepada saya bahwa bakat saya dan kejelian saya yang menjadi
alasan kesuksesan saya. Mereka tidak pernah berkata tentang praktek, praktek,
dan praktek yang saya jalankan.” (Ted Williams, 1918)
5. Penempatan / penyaluran
Tidak semua
keunggulan alamiah itu berada di lokasi yang sangat jauh dari kita sehingga
kita perlu mencarinya setengah mati. Ada kalanya bisa muncul dari hobi,
kegemaran-kegemaran kecil, kegiatan tertentu yang kita lakukan tanpa beban
seperti orang main-main atau dari hal-hal yang sangat dekat dengan kebiasaan
kita sehari-hari. Di sini yang dibutuhkan adalah menyalurkan atau
menempatkannya pada saluran atau bidang-bidang yang kira-kira menguntungkan
kita lalu kita perbaiki dan kita kembangkan.
Sebagai tambahan,
saya ingin mengutip hasil telaah dua orang pakar dari dunia yang berbeda.
Mudah-mudahan ini juga bisa kita jadikan referensi. Pertama, dari seorang
konsultan olahraga yang banyak menggeluti kehidupan atlet, Marie Dalloway,
Ph.D, (2000-2004). Ia mensyaratkan adanya lima hal mendasar bagi seorang atlet
untuk mengaktualkan bakat potensialnya, seperti berikut:
1. Bakat (Talent)
2. Kemauan keras untuk maju (Steel Will).
3. Dedikasi (cinta pekerjaan atau profesi)
4. Pembinaan dan Latihan
5. Training – diri
Sidney Moon dalam
konferensi tahunan kedelapan tentang bakat di Yunani (2002) menjelaskan bahwa
supaya bakat seseorang itu muncul dan bermanfaat bagi orang itu
(ter-aktualkan), maka ini menuntut tiga hal, yaitu :
1. Kemampuan
memahami diri (tahu kelebihan, tahu kelemahan, tahu tujuan)
2. Kemampuan membuat keputusan hidup yang bagus
(berpikir positif, ber-aksi positif, bergaul di lingkungan kondusif, dst)
3. Kemampuan
menaati disiplin–diri (kemauan, ketekunan, kegigihan, dst)
Harus diakui
memang bahwa ada rahasia Tuhan di balik istilah bakat itu. Maksudnya, bakat
dalam arti keunggulan alamiah (potensi) memang dimiliki oleh semua orang,
tetapi kenyataannya ada orang yang tahu (“ditunjukkan”) harta karunnya lebih
dini sementara yang lain tidak. Ada bakat tertentu yang punya nilai sendiri
untuk masa tertentu sementara yang lain tidak atau belum. Mengapa ini harus
terjadi, tentu kita tidak tahu seratus persennya. Selamat mengeksplorasi bakat
Anda
Langganan:
Postingan (Atom)
ANGKET LAYANAN BK
Silahkan isi pertanyaan-pertanyaan dalam angket google form berikut ini dengan apa yang anda rasakan saat ini. ANGKET
-
1. Manfaat Bersyukur Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita bahagia dan kadang juga malah membuat kita mera...
-
Silahkan isi pertanyaan-pertanyaan dalam file google form berikut ini dengan sebenar-benarnya sesuai dengan apa yang anda rasakan saat ini, ...
-
Belajar Kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta didik belajar bekerja sama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan ...