Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara
sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari
Djamarah, 1994: 21). Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan
sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman. sedangkan menurut Cronbach belajar yang efektif adalah melalui
penglaman. Dan menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah
laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan
(Dalyono, 2006: 104).
Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena
perubahan tingkah laku yang terjadi melalui suatu tahapan-tahapan yang pada
akhirnya menjadi suatu hasil belajar. Misalnya: Seorang anak yang ingin dapat
berjalan, maka ia mulai dilatih oleh orangtua, merangkak, berdiri,dituntun
untuk mulai melangkah yang pada akhirnya si anak bisa mulai berdiri dan mulai
sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya dan kemudian ia mulai dapat berjalan
dengan sempurna.
Demikian
juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami sesuatu dengan
baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar. Proses belajar
akan menghasilkan perubahan yang bersifat “Intensional
(disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif dan fungsional.
Faktor yang
Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar itu merupakan aktivitas fisik
dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi keberhasilan belajar ditentukan
oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam diri sendiri
(faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal). Faktor-faktor tersebut
diantaranya :
Kondisi internal
Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang
meliputi :
1. Fisik / Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang
apabila dikatakan sehat,maka akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya.
Misalnya : siswa kondisi sakit : secara tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit
perut, siswa sedang menjalani perawatan operasi,
amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas sejenisnya
2. Psikis / Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam
belajar kurang stabil,maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil
belajarnya. Misalnya : Siswa diliputi rasa ketakutan, kecemasan, adanya
konflik-konflik batin, diliputi rasa kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan
kemauan atau niat tersebut benar-benar tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas
belajar dan hasil belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan
sungguh-sungguh karena belajar/ sekolah itu merupakan suatu kebutuhan diri
sendiri apabila ingin mencapai masa depan yang gemilang. Siswa juga berniat
bahwa : “saya harus menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam sekolah dan
karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam hidup ini, saya harus
bekerja keras”.
4. Kecerdasan
( IQ)
Faktor kecerdasan (IQ)
ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seseorang. Seseorang
yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut hasil psykhotes),maka
ia disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di sekolah-sekolah umum dengan
lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan lainnya. Demikian juga
apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal, tentunya akan
mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding dengan
seseorang yang berkecerdasan normal.
5. Minat
Minat juga menentukan
aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik yang kuat terhadap
obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak mempunyai rasa
ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya aktivitas dan
hasil belajar yang dicapai juga tidak optimal. Demikian juga sebaliknya. Oleh
karena itu perlu seseorang terus menerus untuk belajar mencintai,menyenangi
suatu obyek belajar sehingga pada akhirnya mampu dengan seutuhnya tertarik yang
kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya obyek belajar tersebut, yang pada
akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk mencapai keberhasilan dalam
belajarnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah
dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil tertentu /
suatu perbuatan. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi
internal dan motivasi eksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul
dari dalam diri seseorang. Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa
depan, dan sejenisnya. Sedangkan motivasi eksterinsik adalah dorongan yang
dilakukan oleh seseorang karena adanya faktor dari luar. Misalnya :
Hadiah/Reward. Siswa akan dapat hadiah apabila nilai hasil belajarnya di atas
80. Kedua motivasi tersebut sudah dilaksanakan baik oleh orangtua,guru atau
suatu lembaga. Alangkah baiknya seseorang memiliki motivasi internal yang kuat,
sehingga aktivitas dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.
Kondisi Eksternal
Kondisi
eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi lingkungan
adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya baik
lingkungan personal maupun lingkungan-lingkungan material (sarana prasarana). Kondisi
eksternal tersebut yaitu :
1. Sarana
dan Prasarana
Sarana prasarana
penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga
pendidikan. Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana penunjang keberhasilan
belajar, sedangkan di sekolah sarana dan prasarana penunjang belajar juga
lengkap, maka kemungkinan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal akan
tercapai. Sarana dan prasarana belajar misalnya ; buku-buku paket, buku
catatan,ruang laboratorium, komputer, laptop, conect internet (hotspot), dan
sejenisnya
2. Lingkungan
Sekitar
Lingkungan dimana
individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat mendukung
kemajuan individu,maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Demikian juga
sebaliknya, termasuk didalamnya adalah lingkungan bermain dan kelompok
individu. Oleh sebab itu seseorang harus bijak dalam menyikapi dirinya untuk
hidup bermasyarakat, artinya mampu memilih mana yang bermanfaat dan mana yang tidak.
Ada 3 hal yang
mendukung terhadap cara belajar efektif diantaranya :
1.
Belajar
Mandiri
Yaitu sebuah konsep pembelajaran atas
inisiatif sendiri bukan belajar sendiri, kedua hal itu sangat berbeda artinya,
yang benar adalah belajar atas inisiatif diri sendiri karena dengan begitu diri
kita akan merasa teringat akan hal yang kita pelajari karena kita tertarik pada
hal tersebut. Cara ini adalah cara paling efektif untuk belajar sehingga kita
terus mengingatnya, tetapi cara ini juga sangat sulit karena butuh kemauan pada
dirinya sendiri. Dan kemauan itu tumbuh dengan sendirinya karena kebiasaan diri
orang tersebut.
2.
Media
belajar
Media belajar adalah sebuah sarana kita
yang akan membantu kita dalam belajar karena kita tinggal membaca dari media
itu sehingga kita sudah tinggal memahami hal tersebut ini juga butuh kita cari
sesuai yang akan kita pelajari. Bentuk sumber belajar banyak diantaranya ;
buku, transparansi, film dengan topik tertentu, internet, dan sebagainya.
3. Strategi atau cara belajar
Strategi belajar
efektif sangat penting untuk mencapai presatasi belajar yang ingin dicapai.
Berikut adalah beberapa strategi dalam belajar supaya efektif dan efisein,
diantaranya :
Strategi
Belajar Efeketif dan Efisien
1.
Siapkan buku-buku materi pelajaran yang akan
dipelajari dan kumpulkan dengan rapi di atas meja belajar.
2.
Mulailah pelajari buku paket atau buku
catatan untuk jam pertama dan seterusnya
3.
Jangan terlalu lama membaca buku pelajaran,
uapayakan kira-kira 20 menit
4.
Pahami setiap alenia materi yang dipelajari
5.
Catat hal-hal yang penting dalam buku
anda,jika belum dimengerti maka tanyakan pada guru atau teman yang mengerti
6.
Untuk pelajaran non eksakta ( yang tidak
menggunakan rumus-rumus), cobalah sambil berbicara sendiri layaknya seorang
guru ketika berdiri di depan kelas. Hal itu untuk menguji berapa persen anda
menguasai materi yang baru dipelajari.
7.
Untuk pelajaran eksakta (menggunakan
rumus-rumus), upayakan anda tulis rumus-rumus tersebut pada folio, karton
manila dsb. Tempelkan/gantungkan pada tempat belajarmu atau di kamarmu agar
sering terlihat dan mudah untuk mengingatnya
8.
Kerjakan latihan-latihan soal
sebanyak-banyaknya dan catat temuan-temuan soal yang belum dimengerti untuk
ditanyakan kepada teman atau guru yang mengerti
9.
Seringlah mendiskusikan atau menanyakan
soal-soal atau materi pelajarnmu baik dengan teman maupun bapak/ibu guru
10.
Upayakan kelompok belajar kecil yang solid
Stevent
R. Covey dalam bukunya berjudul Seven
Habits of Highly Effective People, memaparkan tujuh langkah
yang bisa Anda kembangkan untuk mendapatkan belajar yang efektif.
1) Bertanggung
jawab atas dirimu sendiri.
Merupakan tolok
ukur sederhana Anda sudah
berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu, sumber-sumber terpercaya dalam mencapainya
2)
Pusatkan
dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.
Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu. Jangan biarkan teman
atau orang lain mendikte kamu apa yang penting.
3) Kerjakan dahulu mana yang
penting.
Kerjakanlah dulu prioritas yang telah Anda tentukan sendiri.
4) Anggap dirimu berada dalam situasi
"co-opetition" (Bukan situasi "win-win" lagi).
"Co-opetition"
merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan
"competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang
membantu dalam belajar bersama, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam
kelas. Dengan begini, Anda akan selalu terpacu untuk melakukan yang
terbaik (do your best) di dalam kelas
5) Pahami orang lain, maka
mereka akan memahamimu.
Banyaklah belajar memahami
orang lain, sehingga orang akan memahami Anda.
6) Cari solusi yang lebih baik.
Bila Anda tidak
mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan
tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut
dengan guru, teman, kelompok belajar
7)
Tantang
dirimu sendiri secara berkesinambungan.
Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu
mendapatkan ide-ide yang cemerlang.
Seseorang belajar dapat kita kategorikan seperti ini:
10% dari apa yang dibaca
20% dari apa yang didengar
30% dari apa yang dilihat
50% dari apa yang dilihat dan didengar 70% dari apa yang dikatakan
90% dari apa yang dilakukan
10% dari apa yang dibaca
20% dari apa yang didengar
30% dari apa yang dilihat
50% dari apa yang dilihat dan didengar 70% dari apa yang dikatakan
90% dari apa yang dilakukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar